Pelajaran PKn di sekolahku kemarin membahas
tentang ‘upaya bela negara’. Pasti dipikiran kalian sekarang seorang TNI yang
mengangkat senjata. Tidak hanya itu. Banyak sekali cara-cara membela negara
baik fisik maupun non fisik. Jika fisik semua yang berhubungan dengan
mengangkat senjata sedangkan non fisik bisa pengabdian sesuai profesi,
mengikuti upaca bendera dengan baik dan lain-lain.
Ketika pelajaran tersebut, guru saya menyuruh
kami untuk presentasi. Yah kalian pasti tau kan kalau presentasi pasti ada
tanya jawab? Hal yang masih menyangkut dipikiranku adalah temanku yang bertanya
seperti ini “bagaimana tentang warga negara Indonesia yang ada diperbatasan
yang lebih bergantung pada Malaysia?” sebenarnya aku masih terlalu bingung
dengan pertanyaannya. Mungkin maksudnya kenapa warga Indonesia yang lebih
memilih untuk bersekolah di Malaysia? Menurut saya ada beberapa faktor yang
mengakibatkan itu terjadi. Diantaranya :
1.
Korupsi adalah salah satu
faktornya. Korupsi menghabiskan uang negara (merugikan negara) yang
mengakibatkan negara menjadi tidak sejahtera, penduduk semakin miskin bahkan
untuk bersekolah saja susah. Apalagi diwilayah perbatasan, rakyat sudah miskin
sekolah pun jaraknya sangat jauh. Bahkan guru ada yang mengajar satu bulan
sekali.
2.
Jarak sekolah yang sangat jauh.
Diwilayah perbatasan pendidikan tidak dipedulikan. Bayangkan saja,pernah saya mendengar
berita ditelevisi bahwa sekolah yang aktif hanya di kabupaten saja. Yang di
desa itu seperti sudah tak layak untuk dijadikan sebuah tempat belajar
mengajar. Fasilitas yang kurang memadai dan guru yang hanya datang sebulan
sekali. Jika ini terus terjadi bagaimana generasi muda bangsa ini? Sedangkan
negara tetangga sudah memberi iming-iming fasilitas yang bagus dan pendidikan
yang layak dan gratis.
3.
Kurangnya kepedulian pemerintah.
Kita saja jika tidak dipedulikan saja marah apalagi mereka? Mereka membutuhkan
pendidikan, fasilitas yang layak. Jangankan pendidikan, didaerah perbatasan
saja listrik tidak ada. Gelap, hanya itu yang mereka rasakan setiap hari.
Padahal negara tetangga sudah terang benderang. Pantas saja jika warga negara
kita tergiur untuk menjadi warga negara tersebut dan rela melepas
kewarganegaraan Indonesia.
4.
Nilai rupiah lebih rendah daripada
ringgit. Masyarakat lebih cenderung suka berjualan di negara tetangga daripada
negara sendiri, selain karena mayoritas penduduk sekitar berpenghasilan rendah
/ miskin ada faktor lain yaitu nilai rupiah lebih rendah daripada ringgit,
otomatis nilai pendapatan akan lebih tinggi.
Dari faktor-faktor yang saya sebutkan tadi
sebenarnya masih banyak sekali faktor lain yang belum bisa saya sampaikan
sekarang. Kata guru saya, saat ini pemerintah berusaha untuk mengganti otonomi
daerah yang tidak hanya dipusat saja tapi juga di daerah-daerah agar
kesejahteraan masyarakat dapat terorganisir.
0 comments:
Post a Comment